tau dari mana kah anda blog ini

Rabu, 17 Februari 2010

dunia assain di rohan online

Kisah dari negri Assassin : Takdir Assassin

Negri Assassin, tercipta karena ke egoisan manusia. Berlatar belakang masalah politik, dengan jatuhnya Kraute Del Lagos yang mencoba menegakkan keadilan.. banyak pengikutnya yang diburu..

Para penegak keadilan yang seharusnya dipuja, dituduh sebagai pengkhianat dan pembangkang... Ini bukanlah hal yang adil.. kami melarikan diri dari kejaran orang-orang yang hendak menghukum kami atas nama kebaikan, yang kami tahu sebagai dusta.

Dan pada lokasi tersembunyi, kami mendirikan Par'talucca.
Keadilan itu tidak ada, yang ada adalah kekuasaan, uang, dan ketenaran. Kami menjadi sadar bahwa keadilan hanyalah bualan para manusia yang egois untuk meningkatkan status mereka.

Kami bangsa Dhan, bangsa yang berdiri karena dendam, karena kebencian, karena manusia itu sendiri... kamilah yang akan menjadi terror bagi mereka.... menuntut balas atas perbuatan mereka...

inilah keadilan kami!


Chapter 1 : Tugas Assassin

Beberapa assassin baru membentuk barisan. Barisan yang terdiri dari 10 orang berbaris kesamping. Mereka adalah calon assassin baru, yang akan diberi arahan...ya arahan berupa doktrin untuk menjadi alat. kepada para Assassin yang terdiri dari 10 orang pria tersebut. Dengan penampilan gagah dan memiliki tubuh dengan otot yang kencang dan terlatih, bagai melihat serigala yang siap berburu.

Sang kapten yang berdiri didepan mereka, melangkah kekiri dan kekanan sambil berceloteh tentang bagaiman Assassin harus menyimpan dalam-dalam yang namanya rasa dendam, mengingatkan mereka untuk menganggap diri mereka adalah alat pembunuh yang siap mengorbankan diri untuk mencapai target.

Tidak ada harga diri, tidak ada kehormatan, tidak ada kebaikan atau keburukan. Yang ada adalah menyelesaikan misi secepat mungkin.. itulah yang akan membuat mereka "bernilai".

Setidaknya seperti itulah "bimbingan" yang diberikan kepada assassin muda itu. Semuanya memasang muka serius tanda bahwa mereka sedang menanamkan suggesti itu kedalam hati mereka. Itulah sebabnya para Assassin kerap terlihat tidak memiliki hati dan kaku.

Diantara mereka ada seorang asassin yang terlihat berbeda, ya.. berbeda karena tatapan matanya tidak tajam seperti Assassin yang lainnya... tatapan matanya cerah, polos, dan terlihat sedang memikirkan hal lainnya.

Dhanna, itulah nama dari Assassin muda itu. Dhanna sejak kecil berbeda dari anak-anak Par'talucca lainnya. Dikala anak-anak lain senang berceloteh bagaimana ia bisa menyelesaikan missi atau mengorbankan dirinya membunuh bangsa Dekan atau bangsa Manusia, Dhanna malah sibuk menceritakan dirinya ingin menjadi kuat demi melindungi orang-orang yang dia sayangi.

Hal tersebut menjadikan Dhanna kerap dianggap aneh dan dimarahi orang tuanya. Dhan yang mengatakan hal tersebut adalah aib. Dhan harus bisa menghabisi bangsa lain dengan cepat, harus menjadi terror, karena tidak ada yang namanya baik dan jahat, dengan menjadi terror.. Dhan dapat hidup.

PLAK!

sebuah pukulan telak menggunakan sisi luar katar kekepada Dhanna.

"Dhanna! kamu harus bisa menyelesaikan missi kali ini!", kata sang kapten

"i..iya! siap!!!!" Jawab Dhanna dengan tegas.

Si kaptai terlihat geram, ia tahu Dhanna pasti sejak awal tidak memperhatikan instruksinya.

"Misi kali ini apa!!?" teriak sang kapten

Dhanna berpikir sejenak, walau melamun bukan berarti ia mengabaikan sang kapten, karena ini sudah kejadian ketiga kalinya ia terbengong saat diberikan tugas misi.

"menghancurkan rombongan dari Einhonren yang hendak menuju Vena untuk mengirimkan surat aliansi.." jawab Dhanna dengan yakin

Si kapten yang hendak berteriak karena menduga Dhanna akan salah bicara, terdiam.. dan karena Dhanna menjawab benar... kapten itu melanjutkan kata terakhirnya.

"Baiklah, sekarang selesaikan missi kalian, kita harus mengacaukan hubungan para Manusia dengan Elf agar mereka lemah!" terdiam sejenak untuk mengubah suasana menjadi lebih dramatis... ia melanjutkan "Missi... DImulai! Assassin, berangkat!"

Para Assassin muda tersenyum, bukan karena senang tapi mereka tertantang untuk menyelesaikan misi, dan pastinya berlomba-lomba menjadi yang terbaik.

Dhanna sendiri tidak bisa tersenyum puas, ia masih terheran-heran, untuk apa membunuh bangsa lain... Bukankah sekarang Assassin bisa hidup bahagia tanpa terusik?

"Dhanna... lebih baik kamu sembunyi saja lah hahahaha, kamu itu adalah makhluk paling rendah di kalangan Assassin" kata seorang Assassin yang bermuka garang berambut cepak,.

Assassin lain memaklumi itu dan tertawa keras...

Mereka tidak mengetahui bahwa Dhanna setiap hari berlatih keras bahkan disaat Assassin lainnya tidur.

"hahaha.... jangan sombong kau... aku jauh 10 kali lebih kuat darimu" kata Dhanna....wajar Dhanna memiliki kepercayaan diri tinggi, karena ia selalu diremehkan banyak Assassin, ia terus berlatih dan berlatih... sayangnya ia tidak pernah bisa mencoba hasil latihannya kepada seseorang....

Tebasan katar mengenai zirah Dhanna, walau berhasil melindungi zirahnya, tapi tebasan katar tersebut berhasil melukai Dhanna walau tidak parah.

"jangan sembarangan... makhluk kurang ajar", kata Gendo.. Assassin berambut cepak yang barusan menghina Dhanna.

Darah Dhanna mendidih, ia siap membunuh Gendo kapan saja. Jika terjadi pertarungan, itulah saatnya ia mencoba kekuatannya pada seseorang...

Assassin lainnya memisahkan dan mencoba menenangkan suasana.
"hei kalian.. kita sedang dalam misi, lagipula Gendo.. tolong lakukan hal itu lain kali.. jangan sampai misi kita gagal.. ini demi kenaikan pangkat kita". Kata seorang Assassin lainnya.

Dhanna masih belum puas, sudah cukup ia merasa direndahkan... selama 10 tahun ia selalu menjadi bulan-bulannya Gendo dan teman-temannya. Karena itu ia berlatih keras... 3 tahun terakhir ia tidak pernah bertemu Gendo karena masih-masing sibuk menyelesaikan misi... kini ia berbeda.. Dhanna yang sudah berumur 19 tahun, sudah menjadi Assassin yang kuat.

Sesuai nasihat Assassin lainnya. Dhanna dan gendou tidak meneruskan perkelahian mereka.

"kita lihat nanti Dhanna..." Kata Gendo dengan senyum yang haus darah

Dhanna balik tersenyum, diluar sifatnya yang polos dan mau melindungi orang-orang yang disayangi, sepertinya inilah yang membuktikan Dhanna adalah Assassin sejati, ingin menang dan lebih kuat dari orang lain.

Dhanna siap menebaskan katarnya kepada Gendo, karena bisa dibilang Dhanna menganggap Gendo sebagai biang onar dan penindas, kabarnya banyak Assassin muda yang diam-diam dihabisi olehnya karena tujuan pribadi.
Tidak ada salahnya jika orang sepeti dia dihabisi. Demi keadilan...
Kisah dari negri Assassin : Takdir Assassin

Negri Assassin, tercipta karena ke egoisan manusia. Berlatar belakang masalah politik, dengan jatuhnya Kraute Del Lagos yang mencoba menegakkan keadilan.. banyak pengikutnya yang diburu..

Para penegak keadilan yang seharusnya dipuja, dituduh sebagai pengkhianat dan pembangkang... Ini bukanlah hal yang adil.. kami melarikan diri dari kejaran orang-orang yang hendak menghukum kami atas nama kebaikan, yang kami tahu sebagai dusta.

Dan pada lokasi tersembunyi, kami mendirikan Par'talucca.
Keadilan itu tidak ada, yang ada adalah kekuasaan, uang, dan ketenaran. Kami menjadi sadar bahwa keadilan hanyalah bualan para manusia yang egois untuk meningkatkan status mereka.

Kami bangsa Dhan, bangsa yang berdiri karena dendam, karena kebencian, karena manusia itu sendiri... kamilah yang akan menjadi terror bagi mereka.... menuntut balas atas perbuatan mereka...

inilah keadilan kami!


Chapter 1 : Tugas Assassin

Beberapa assassin baru membentuk barisan. Barisan yang terdiri dari 10 orang berbaris kesamping. Mereka adalah calon assassin baru, yang akan diberi arahan...ya arahan berupa doktrin untuk menjadi alat. kepada para Assassin yang terdiri dari 10 orang pria tersebut. Dengan penampilan gagah dan memiliki tubuh dengan otot yang kencang dan terlatih, bagai melihat serigala yang siap berburu.

Sang kapten yang berdiri didepan mereka, melangkah kekiri dan kekanan sambil berceloteh tentang bagaiman Assassin harus menyimpan dalam-dalam yang namanya rasa dendam, mengingatkan mereka untuk menganggap diri mereka adalah alat pembunuh yang siap mengorbankan diri untuk mencapai target.

Tidak ada harga diri, tidak ada kehormatan, tidak ada kebaikan atau keburukan. Yang ada adalah menyelesaikan misi secepat mungkin.. itulah yang akan membuat mereka "bernilai".

Setidaknya seperti itulah "bimbingan" yang diberikan kepada assassin muda itu. Semuanya memasang muka serius tanda bahwa mereka sedang menanamkan suggesti itu kedalam hati mereka. Itulah sebabnya para Assassin kerap terlihat tidak memiliki hati dan kaku.

Diantara mereka ada seorang asassin yang terlihat berbeda, ya.. berbeda karena tatapan matanya tidak tajam seperti Assassin yang lainnya... tatapan matanya cerah, polos, dan terlihat sedang memikirkan hal lainnya.

Dhanna, itulah nama dari Assassin muda itu. Dhanna sejak kecil berbeda dari anak-anak Par'talucca lainnya. Dikala anak-anak lain senang berceloteh bagaimana ia bisa menyelesaikan missi atau mengorbankan dirinya membunuh bangsa Dekan atau bangsa Manusia, Dhanna malah sibuk menceritakan dirinya ingin menjadi kuat demi melindungi orang-orang yang dia sayangi.

Hal tersebut menjadikan Dhanna kerap dianggap aneh dan dimarahi orang tuanya. Dhan yang mengatakan hal tersebut adalah aib. Dhan harus bisa menghabisi bangsa lain dengan cepat, harus menjadi terror, karena tidak ada yang namanya baik dan jahat, dengan menjadi terror.. Dhan dapat hidup.

PLAK!

sebuah pukulan telak menggunakan sisi luar katar kekepada Dhanna.

"Dhanna! kamu harus bisa menyelesaikan missi kali ini!", kata sang kapten

"i..iya! siap!!!!" Jawab Dhanna dengan tegas.

Si kaptai terlihat geram, ia tahu Dhanna pasti sejak awal tidak memperhatikan instruksinya.

"Misi kali ini apa!!?" teriak sang kapten

Dhanna berpikir sejenak, walau melamun bukan berarti ia mengabaikan sang kapten, karena ini sudah kejadian ketiga kalinya ia terbengong saat diberikan tugas misi.

"menghancurkan rombongan dari Einhonren yang hendak menuju Vena untuk mengirimkan surat aliansi.." jawab Dhanna dengan yakin

Si kapten yang hendak berteriak karena menduga Dhanna akan salah bicara, terdiam.. dan karena Dhanna menjawab benar... kapten itu melanjutkan kata terakhirnya.

"Baiklah, sekarang selesaikan missi kalian, kita harus mengacaukan hubungan para Manusia dengan Elf agar mereka lemah!" terdiam sejenak untuk mengubah suasana menjadi lebih dramatis... ia melanjutkan "Missi... DImulai! Assassin, berangkat!"

Para Assassin muda tersenyum, bukan karena senang tapi mereka tertantang untuk menyelesaikan misi, dan pastinya berlomba-lomba menjadi yang terbaik.

Dhanna sendiri tidak bisa tersenyum puas, ia masih terheran-heran, untuk apa membunuh bangsa lain... Bukankah sekarang Assassin bisa hidup bahagia tanpa terusik?

"Dhanna... lebih baik kamu sembunyi saja lah hahahaha, kamu itu adalah makhluk paling rendah di kalangan Assassin" kata seorang Assassin yang bermuka garang berambut cepak,.

Assassin lain memaklumi itu dan tertawa keras...

Mereka tidak mengetahui bahwa Dhanna setiap hari berlatih keras bahkan disaat Assassin lainnya tidur.

"hahaha.... jangan sombong kau... aku jauh 10 kali lebih kuat darimu" kata Dhanna....wajar Dhanna memiliki kepercayaan diri tinggi, karena ia selalu diremehkan banyak Assassin, ia terus berlatih dan berlatih... sayangnya ia tidak pernah bisa mencoba hasil latihannya kepada seseorang....

Tebasan katar mengenai zirah Dhanna, walau berhasil melindungi zirahnya, tapi tebasan katar tersebut berhasil melukai Dhanna walau tidak parah.

"jangan sembarangan... makhluk kurang ajar", kata Gendo.. Assassin berambut cepak yang barusan menghina Dhanna.

Darah Dhanna mendidih, ia siap membunuh Gendo kapan saja. Jika terjadi pertarungan, itulah saatnya ia mencoba kekuatannya pada seseorang...

Assassin lainnya memisahkan dan mencoba menenangkan suasana.
"hei kalian.. kita sedang dalam misi, lagipula Gendo.. tolong lakukan hal itu lain kali.. jangan sampai misi kita gagal.. ini demi kenaikan pangkat kita". Kata seorang Assassin lainnya.

Dhanna masih belum puas, sudah cukup ia merasa direndahkan... selama 10 tahun ia selalu menjadi bulan-bulannya Gendo dan teman-temannya. Karena itu ia berlatih keras... 3 tahun terakhir ia tidak pernah bertemu Gendo karena masih-masing sibuk menyelesaikan misi... kini ia berbeda.. Dhanna yang sudah berumur 19 tahun, sudah menjadi Assassin yang kuat.

Sesuai nasihat Assassin lainnya. Dhanna dan gendou tidak meneruskan perkelahian mereka.

"kita lihat nanti Dhanna..." Kata Gendo dengan senyum yang haus darah

Dhanna balik tersenyum, diluar sifatnya yang polos dan mau melindungi orang-orang yang disayangi, sepertinya inilah yang membuktikan Dhanna adalah Assassin sejati, ingin menang dan lebih kuat dari orang lain.

Dhanna siap menebaskan katarnya kepada Gendo, karena bisa dibilang Dhanna menganggap Gendo sebagai biang onar dan penindas, kabarnya banyak Assassin muda yang diam-diam dihabisi olehnya karena tujuan pribadi.
Tidak ada salahnya jika orang sepeti dia dihabisi. Demi keadilan...

Disamping itu seharusnya Dhanna harus lebih khawatir akan missinya..
3 misi sebelumnya yang ia kerjakan hanyalah mencuri dokumen, membakar persediaan makanan lawan, dan memata-matai salah satu dekan yang pernah mengamuk dikota.

Dhanna sendiri memiliki kemampuan dan yakin bisa membunuh, namun...

Ini adalah tugas membunuh pertamanya... apalagi melawan puluhan pasukan manusia yang terlatih...

Disamping itu.. Gendo dan 7 orang Assassin lainnya bersepakat...
mereka akan menghabisi Dhanna dan mengatakan pada atasan bahwa Dhanna dibunuh oleh pasukan manusia....



Disamping itu seharusnya Dhanna harus lebih khawatir akan missinya..
3 misi sebelumnya yang ia kerjakan hanyalah mencuri dokumen, membakar persediaan makanan lawan, dan memata-matai salah satu dekan yang pernah mengamuk dikota.

Dhanna sendiri memiliki kemampuan dan yakin bisa membunuh, namun...

Ini adalah tugas membunuh pertamanya... apalagi melawan puluhan pasukan manusia yang terlatih...

Disamping itu.. Gendo dan 7 orang Assassin lainnya bersepakat...
mereka akan menghabisi Dhanna dan mengatakan pada atasan bahwa Dhanna dibunuh oleh pasukan manusia....

Tidak ada komentar: